Lenda Crocodilo

Istoria Timor-Leste
Ukun Rasik An!
Kaer Rasik Kuda-Talin

Rezistensia

Ukun Rasik An
Ai Manas Batar Nurak Kafe Morin Kulu Tasak Nu Nurak
blogger tricksblogger templates

Monday 3 June 2013

Akankah Mattalitti Belajar dari Timor Leste? Gengsi Kali Ya

Timor Leste berpesta. Timor Leste tak terkalahkan.

Tim muda negerinya Xanana Gusmao menjadi predator paling menakutkan dalam grup E Pra-Piala Asia. Dalam 5 kali laga, mereka telah mengoleksi 30 gol dan hanya kebobolan 3 gol. Tim asuhan JOAO MANUEL DA SILVA ARAUJO ini selalu haus gol dalam setiap laga yang dijalaninya.

Kini, hampir pasti Timor Leste menjuarai grup E pada fase kualifikasi AFC U-14 Championship 2013. Mereka telah menuntaskan fase tersebut pagi ini dengan melumat Filipina dengan skor 8-1. Hasil ini membawa tim muda masa depan dari Bumi Lorosae kokoh di puncak klasemen.

Kedudukan Timor Leste hanya bisa digeser oleh Malaysia dengan syarat negerinya paman Mahathir Muhammad ini mampu mengalahkan Vietnam dengan skor 15 tanpa balas! Apakah mengalahkan Vietnam dengan angka telak itu bisa dilakukan Malaysia? Rasanya itu menjadi hal yang sulit. Karena tim Vietnam bukan tim kacangan, tim ini kualitasnya selevel dengan Malaysia itu sendiri. Bisa-bisa malah tim Malaysialah yang di gasak Vietnam.



Jika sore ini Malaysia gagal mengalahkan Vietnam dengan angka seperti disebutkan di atas, maka anak-anak dari Timor-Timur ini akan bergabung ke dalam kesebelasan elit Asia. Di sana sudah menanti tim-tim papan atas di Asia, antara lain Iran, Iraq, Arab Saudi, Korea dan Tajikistan.

Bagaimana dengan nasib Indonesia? setelah di level senior, timnas kita belum pernah lagi merasakan manisnya memegang thropy kejuaraan, kini untuk tim usia muda juga belum digarap dengan serius.

Mattalitti nyaris batal mengirimkan tim mudanya karena ybs. lebih sibuk memikirkan bagaimana caranya mendatangkan kembali kakek Alfred Riedl. Karena itu tim TRG Muda ini gagal masuk putaran final Piala Asia U-14 ini.

Nah, apa yang harus diambil dari kemenangan demi kemenangan yang diperoleh Timor Leste, sebuah negeri kecil yang tidak kaya ini?

Itu adalah dedikasi, semangat, motivasi, persatuan dan tentunya berpijak pada hukum atau statuta. Semua itu rasanya tak dimiliki oleh Ketua BTN ini.

Sebab patut dipertanyakan, dedikasi Mattalitti untuk siapa? Motivasinya apa? Apakah dia pernah berpikir soal persatuan? Yang paling mendasar adalah, segala tindakan Mattalitti banyak dilakukan tanpa mengindahkan aturan. Menabrak sana-sini menjadi hal yang sudah biasa.

Jadi, jangan berharap kalian akan berprestasi kalau tindakan kalian tidak seperti yang dilakukan oleh orang-orang Timor Leste. Meskipun mereka kecil dan miskin, terbukti prestasi jauh lebih baik ketimbang apa yang kalian hasilkan.

Silakan bercermin diri. ini negeri besar, tapi minim prestasi. Duh, Pak Mattalitti, kami tak membutuhkanmu.***

Mafruhin
www.olahraga.kompasiana.com
OPINI | 03 June 2013 |

No comments:

Post a Comment